Sunday, March 27, 2011

Curahan hati yang pedih

  • Sebagaimana cinta di maknai, seperti itu pula dia dengan pesona yg punya, menandai setiap serpihan yang luka... namanya sebagai pelajaran gemilang perih yang ada memberi jejak kepahitan dan warna kelam dari sebuah perjalanan ini adalah, sebuah proses dari ketabahan menghadapi, kemenangan atas ego dan amarah yang liar, mendesak baik setiap waktu. Aku belajar untuk tegar dari rasa sakit, kepedihan , keterhinaan dan setiap tetesan air mata yang jatuh, menyimpan  rapat-rapat hingga waktu melerai segala gundah hilang. Tak ada yang patut disesali karena apa yang tengah dan telah kita jalani sekarang adalah pilihan kita sendiri ,tetapi aku meratapi diri karena dengan kejadian ini aku merasa tidak di hargai dan, dia tidak mengerti sudut pandangku , yang ada saling membesarkan ego masing masing.tetapi kita harus menghadapinya sebagai resiko atas segala konsekwensinya. kini.. Aku sudah mencari sebuah pohon di hutan melubangi batang pohon nya dan membisikan rahasia pada lubang pohon tersebut aku akan menutup lubang pohon itu dengan tanah basah, hingga menunggunya kering seraya menarik nafas dalam,- dalam dan menghembuskannya kuat-,kuat dan beban itu telah berkurang. Dan rahasia itu telah tersimpan, dan dari situ lahirlah sebuah puisi..........................." "Menelisik potongan rindu yang entah kamu letakan dimana, seperti mengais serpihan kenangan yang tercemar bersama debu, ilusi dan keheningan malam... meneliti dari sunyi ke sunyi dengan tembang yang melantunkan namamu, kita merangkaikan segala kisah  lama itu. pada lembaran,lembaran puisi mencatatnya dengar jemari gemetaran seraya meniup asa pada jejeran huruf yg menandai memori." bentang jarak adalah niscaya , episode yang tak akan usai dan padam cahayanya di tungku hatiku...Kamu tak akan mengerti segala lukaku... karena luka telah sembunyikan pisaunya .. membayangkan wajahmu adalah siksa, kamu telah menjadi racun bagi darahku.... sesungguhnya aku  tak setegar yang ku bayangkan , tak sebijak yang aku fikirkan aku rapuh sangat rapuhhh,,,,emosiku meledak- ledakkk oleh ketidak jujuran ..pedihhhh ,,,yang dilakukan olehnyaa... membuatku terpuruk dalam jurang kepedihan. menyimpan nya dalam hati membiarkannya lapuk sendiri.. seiriring waktu.. tetapi itu tak semudah melupakan nya segala kenangan.... Aku adalah wanita yang tidak bisa diajak berdamai dengan masa lalu... kenangan buruk itu senantiasa membuatku limbung dan kehilangan kendali........... Jika suatu ketika kita bertemu kembali .. aku ingin kita akan tetap saling menyapa , lalu merajut persahabatan kembali bahwa menjadi tua adalah niscaya.. dan untuk itu kita tak perlu ambil peduli karena kita tahu.....Dalam langgeng tanpa kata , dalam sepi tanpa suara ,dalam diam tanpa air mata, dalam sunyi tanpa cahaya. Tetaplah tegar dan berdiri di atas kesedihan hidup ini terlalu singkat dibuat merana.